Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

Imanku Compang-Camping

"Nasihati aku dikala kita hanya berdua, jangan meluruskanku di tengah ramai, sebab nasihat di depan banyak manusia terasa bagai hinaan yang membuat hatiku luka."
-Asy-Syafi'i, Diwan-

Menjalani sebuah ukhuwah ialah menjalankan dengan nasihat (ketulusan) dalam menyeru kepada yang ma'ruf, mencegah kepada yang mungkar. Saling mengingatkan kealpaan, memberi teladan. Memberi cahaya, bukan kegelapan. Memberi harum bunga, bukan busuknya bangkai. Menyajikan bunga, bukan durinya. Mempersembahkan kelinci, bukan landak. Begitulah ukhuwah kita, menuju keridhoan-Nya. Amin...

Kawan, saat kualpa, kauingatkan aku dengan lembut, menasihatiku dengan tulus, kauberikan nasihat di saat tak ada orang lain yang melihat, tak ada tujuan lain selain untuk menjaga hati kecilku tak terluka. Nasihatmu menyentak, tapi menyejukkan, bukan melukai. Rabbi, terima kasih kau telah datangkan kawan yang begitu tulus. Dan untukmu kawanku, terima kasih kau telah mengingatkanku dan tetap menjaga hatiku tak terluka. Walaupun sebenarnya kita tak saling kenal, tak bersama, tapi kumengenalmu dengan indah imanmu. Inilah indahnya ukhuwah.

Teladan, kau tak pernah paksakan itu. Memberi tanpa kaumerasa tinggi, memberi nasihat dengan ketawadu'an, itu yang kurasa. Dengan kerendahan hatimu, kaumengingatkan kealpaanku. Damai ketika kauucapkan kalimat toyyibah, kalimat-kalimat kebaikan yang menjadi pegangan selain Al Quran dan Al Hadist. Aku, kau, kalian, kita, bersama menuju Allah dalam dekapan ukhuwah.

Kawan, jika kamu tak nyaman di sampingku, sebenarnya ada yang salah di antara kita. Siapa yang salah? Bisa aku atau kamu, tapi terlebih sering aku yang salah. Imanku compang-camping, imanku berantakan, imanku tak terawat, imanku terbengkalai. Jadi kawan, seharusnya dirikulah yang meminta maaf kepadamu, bukan sebaliknya. Aku minta maaf atas ketidaknyamanan yang kubuat. Akulah, manusia dengan iman yang compang-camping.
READMORE - Imanku Compang-Camping

Keterhijaban dan Baik Sangka

by Achmad Chabib Nursalim on Friday, 04 March 2011 at 12:59

"Dan Tuhanmu berfirman: berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Al Mu'min [40]: 60)

Ada sebuah cerita yang menarik yang saya kutip dari sebuah buku. Ketika saya baca, mungkin teman-teman pernah membacanya, tak terasa air mata pun keluar, mengharukan. Semoga bermanfaat untuk kita semua, berikut ceritanya:

Seorang kawan bertanya dengan nada mengeluh.

"Di mana keadilan Allah?", ujarnya. "Telah lama aku memohon dan meminta pada-Nya satu hal saja. Kuiringi semua itu dengan segala ketaatan pada-Nya. Kujauhi segala larangan-Nya. Kutegakkan yang wajib. Ketekuni yang sunnah. Kutebarkan shadaqah. Aku berdiri di waktu malam. Aku sujud di kala Dhuha. Aku baca kalam-Nya. Aku upayakan sepenuh kemampuan mengikut jejak Rasul-Nya. Tapi hingga kini Allah belum mewujudkan harapanku itu. Sama sekali."

Saya menatapnya iba. Lalu tertunduk sedih.

"Padahal," lanjutnya sambil kini berkaca-kaca, "Ada teman lain yang aku tahu ibadahnya berantakan. Wajibnya tak utuh. Sunnahnya tak tersentuh. Akhlaknya kacau. Otaknya kotor. Bicaranya bocor. Tapi begitu dia berkata bahwa dia menginginkan sesuatu, hari berikutnya segalanya telah tersaji. Semua yang dia minta didapatkannya. Di mana keadilan Allah?"

Rasanya saya punya banyak kata-kata untuk menghakiminya. Saya bisa saja mengatakan,"Kamu sombong. Kamu bangga diri dengan ibadahmu. Kamu menganggap hina orang lain. Kamu tertipu oleh kebaikanmu sebagaimana Iblis telah terlena! Jangan heran kalau doamu tidak diijabah. Kesombonganmu telah menghapus segala kebaikan. Nilai dirimu hanya anai-anai beterbangan. Mungkin kawan yang kau rendahkan jauh lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah karena dia merahasiakan amal shalihnya!"

Saya bisa mengucapkan itu semua atau banyak kalimat kebenaran lainnya.

Tapi saya sadar. Ini ujian dalam dekapan ukhuwah. Maka saya memilih sudut pandang yang saya harap lebih bermakna baginya daripada sekedar terinsyafkan tapi sekaligus terluka. Saya khawatir, luka akan bertahan jauh lebih lama daripada kesadarannya.

Maka saya katakan padanya,"Pernahkah engkau didatangi pengamen?"

"Maksudmu?"

"Ya, pengamen," lanjut saya seiring senyum. "Pernah?"

"Iya. Pernah." wajahnya serius. Matanya menatap saya lekat-lekat.

"Bayangkan jika pengamennya adalah berpenampilan seram, bertato, bertindik, dan wajahnya garang mengerikan. Nyanyianmya lebih mirip teriakan yang memekakkan telinga. Suaranya kacau, balau, sengau, parau, sumbang, dan cemprang. Lagunya malah menyakitkan ulu hati, sama sekali tak dapat dinikmati. Apa yang akan kau lakukan?"

"Segera kuberi uang," jawabnya,"Agar segera berhenti menyanyi dan cepat-cepat pergi."

"Lalu bagaiman jika pengamen itu bersuara emas, mirip sempurna dengan Ebiet G. Ade atau Sam Bimbo yang kau suka, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi, apa yang kau lakukan?"

"Kudengarkan, kunikmati hingga akhir lagu," dia menjawab sambil memejamkan mata, mungkin membayangkan kemerduan yang dicanduinya itu. "Lalu kuminta dia menyanyikan lagu yang lain lagi. Tambah lagi. Dan lagi."

Saya tertawa.

Dia tertawa.

"Kau mengerti kan?" tanya saya. "Bisa saja Allah juga berlaku begitu pada kita, para hamba-Nya. Jika ada manusia yang fasik, keji, munkar, banyak dosa, dan dibenci-Nya berdoa memohon pada-Nya, mungkin akan Dia firmankan pada malaikat: "Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak mendengar ocehannya. Aku benci menyimak suaranya. Aku risi mendengar pintanya!"

"Tapi," saya melanjutkan sambil memastikan dia mencerna setiap kata, "Bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang dicintai-Nya, yang giat beribadah, yang rajin bersedekah, yang menyempurnakan wajib dan menegakkan sunnah; maka mungkin saja Allah akan berfirman pada malaikat-Nya: 'Tunggu! Tunda dulu apa yang menjadi hajatnya. Sungguh Aku bahagia bila diminta. Dan biarlah hamba-Ku ini terus meminta, terus berdoa terus menghiba. Aku menyukai doa-doanya. Aku menyukai kata-kata dan tangis isaknya. Aku menyukai khusyu' dan ttnduknya. Aku menyukai puja dan puji yang dilanjutkannya. Aku tak ingin dia menjauh dari-Ku setelah mendapat apa yang dia pinta. Aku mencintai-Nya."

"Oh ya?" matanya berbinar. "Betul demikinkah yang terjadi padaku?"

"Hm...pastinya aku tak tahu," jawab saya sambil tersenyum. Dia agak terkejut. Segera saya sambung sambil menepuk pundaknya, " Aku hanya ingin kau berbaik sangka."

Dan dia tersenyum. Alhamdulillah.

Sahabatku, demikian cerita yang dapat saya paparkan. Cerita ini begitu menyentuh dan mengharukan. Berkhusnudzonlah kepada Allah tentang segala apa yang terjadi pada hidup kita. Insya Allah, hidup ini akan diselimuti syukur kepada Allah dan terasa nikmat. Allahu a'lam.

*dikutip dari Buku Dalam Dekapan Ukhuwah karya Salim A. Fillah, halaman 168-171.
READMORE - Keterhijaban dan Baik Sangka
Diskusi Tentang Poligami...
by Achmad Chabib Nursalim on Sunday, 27 February 2011 at 11:37

Ini adalah diskusi teman-teman saya di sebuah notes. Sebenarnya gak nyambung antara isi dan comment dalam notesnya, tapi kita simak aja. Menarik dan ada juga yang konyol. Jangan salah substansi dengan isi diskusinya ya. Buat yang baca silakan comment dan saya mohon jangan menghujat salah satu pihak. Satu lagi, ada tambahan-tambahan ilmu di dalamnya, ambil positifnya. Tafadhol...



Asda enam tokoh (ikhwan dan akhwat) dalam diskusi ini, kalau Anda setuju salah satu pihak, silakan, tapi jangan menyalahkan yang lain ya...

*





Si A: Hmm..

Ya Ya Ya..
*merenung bentar..


Makasi Redooong..

19 hours ago · LikeUnlike
*





Si B: jazakillah **...
Kudu jd perenungan iki.

18 hours ago · LikeUnlike
*





Si C: Dari sekian banyak tulisan diatas, yg teringat sangat cuma:

....Termasuk hukum-hukum pun dibuat untuk jadikan orang berpoligami hal yang hina....
SETUJU Polig****...! yg gak setuju berarti temennya set*n :) :)

17 hours ago · LikeUnlike
*



Si C: hehehe

17 hours ago · LikeUnlike
*



Si B: ane setuju Poligami tu hal yg mulia.

16 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si D:



hahahaha kalian itu selalu --a

tapi jujur, msh sgt amat terhormat kalo seorg suami bpoligami drpd ketahuan jajan PSK atau zina sama wanita lain haha
naudzubillah


tapi yg menurutku plg menakutkn kalo ketika telah muncul byk org berilmu namun menyesatkan

16 hours ago · LikeUnlike
*





Si B: sip...hehehe...

Ane setuju sama ****.
Kudu menjaga aqidah kita.

15 hours ago · LikeUnlike
*



Si C: Maaf terucap teruntuk seorang Akhwat. Yang selalu membuatku menangis ketika menatapnya, karena tergambar segalanya. Segala dosaku; Segala khilafku; Segala lengahku; Segala kemunafikanku; Segala amal -yang entah- apakah Rabbku Ridha atasnya (repost: temen)

11 hours ago · LikeUnlike
*



Si E: Poligami tidak hina, hanya tak lazim, seperti penerapan shalat ber-khuf (bersepatu/bersandal) yang jelas2 sunnah muakkad..

10 hours ago · LikeUnlike
*



Si D:



ihwaw, sukanya bahas topik masalah perempuan yaa -,-

teman-temanku, mgkn begitu menggiurkan bagi kalian kaum lelaki untuk pny lbh dari satu bidadari,

tapi suatu saat nanti apabila kalian telah mencintai seseorang dan ia jg mencintaimu dg hala...l,

apakah semudah itu menggandeng bidadari lain? kalau bs dg mudah, ya berarti itu cm karena nafsu dong -,-
bukannya tujuan kita hidup salahsatunya jg menahan nafsu ya?



semoga kalian bisa menjaga calon bidadari surga kalian
D-X waa aku unyu sekalii...

9 hours ago · LikeUnlike · 2 peopleLoading...
*





Si D: masalah sholat nggawe sendal, mencegak tindak kriminal be'e, xixixixi

aku gtw, blm cukup pengetahuan, pelajari dulu ah~
:D

9 hours ago · LikeUnlike
*



Si E: Kalo aq sudah bertekad akan memuliakan istri layaknya Rasulullah memuliakan Siti Khadijah dan Ali bin Abi Thalib memuliakan Fatimah az Zahra,,

9 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si F: zzz, nikah aja belum udah pada ngomongin poligami -_____-

9 hours ago · LikeUnlike · 2 peopleLoading...
*



Si B:



pokok e, poligami tu halal dan tidak dilarang, tp memang bagi seorang wanita yg dipoligami tu berat, krena beratnya itulah surga balasannya, insya Allah. Tp jg bukan brarti tu dijadikan oleh suami dan jg calon suami nanti, kyk ana insya Allah, untuk jd dsar brpoligami.
Kalo mau poligami ya silakan, gak apa2 kok,tp ya kudu adil. Nggeh nopo mboten???

8 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si F:



in my opinion, Nabi melakukan poligami krn berbagai faktor, dan toh yg beliau nikahi diantaranya ada yg usianya jauh lebih tua dari beliau (dan mungkin juga ga terlalu cantik), tapi praktek poligami akhir2 ini justru si pria menikah lagi dg... yang lebih muda, lebih enak diliat, lebih cantik, dll, sehingga memunculkan stereotype 'istri muda'...., yg saya yakin juga kebanyakan melakukannya karena 'nafsu' liat yg perempuan cantik yg lebih muda dr istrinya, akhirnya mereka berpoligami dengan alasan 'daripada zina?'. hey, what are you guys thinking??? balik kaya kata rere tadi, bukankah salah satu tujuan hidup kita adalah menahan nafsu???
and I bet that most of guys who did poligami, don't want to marry woman who's much older than him.....

8 hours ago · LikeUnlike
*



Si B:



Dan "bet" itu haram.

Gini lo, innamal a'malu bin niyat, jd intinya kmbali kepada niatnya apa bwt poligami. Dan jg jgn menjustifikasi bahwa kebanyakan yg poligami tu karena nafsu, tp emang ada, tp kalau langsung bilang kebanyakan terlalu sebj...ektif, ana ngerti bhwa setiap wanita itu gak suka dipoligami. Dan menurut ana poligami butuh kebijaksanaan, gak grusak grusuk gitu.

Ttg yg poligami tu sk yg muda, ana bilang gak semua, apa poligami hanya ngelihat dr fisik, yg "HANYA" lht dr fisik, itu insya Allah nafsu jd dasarnya. Kalo orang sk yg muda tu manusiawi, tp "GAK SEMUA" poligami tu psti sama yg muda.

Intix sekarang jgn lht poligami dr satu sisi, yaitu "NAFSU", tp lht yg lbh luas, mngkin untuk keturunan, siapa tahu, Allahu a'lam. Jgn mnjustifikasi gitulah, kyaknya orang poligami tu gak setia dg istri prtamanya, orang poligami tu nafsuan, kesan commentnya mngarah ke situ. Afwan kalo salah ngomong.
Inna mal a'malu bin niyat. Allahu a'lam.

7 hours ago · LikeUnlike
*



Si F:



cuma fakta yg aku liat selama ini gitu......drmn muncul istilah istri tua dan istri muda???

masalah keturunan??? hmm, mungkin...

tapi aku juga punya tetangga yg bahagia walau ga punya anak dan tetangga yg bepoligami walau anaknya udah 5....

pi...kirin dulu segala konsekuensinya kalo mau poligami, belum tentu istri yg baru mau ditinggal suaminya untuk istri pertamanya, dan belum tentu juga istri pertama mau ditinggal suaminya untuk istri barunya, pasti terjadi kecemburuan disini, dan bisa jadi pihak yg merasa dirugikan menggugat cerai, remember, cerai adalah hal yg halal tapi dibenci Allah...
coba menempatkan sudut pandangmu bukan hanya dari satu sisi, coba juga berpikir dari sudut pandang istri yg akan dipoligami, karena tidak seorang pun tau takaran adil yg seperti apa, mungkin kau merasa cukup adil bagi istri-istrimu, but who knows what's running through her mind? if you have a lot of money, drpd buat poligami, mending bantu saudara2 kita yg kurang mampu, open your eyes widely, dluar sana banyak saudara2 kita yg kekurangan dan mereka tergiur oleh rayuan2 dr oknum2 tertentu yg menjanjikan kesejahteraan jika berpindah agama dr islam, sangat egois ketika kita hanya memikirkan untuk diri kita sendiri....



*zzz, kayanya panjang nih kalo diterusin, galau mode:on*
ya, terserah kamu lah ***, toh ntar kamu yg mau menjalani itu, pola pikir kita sepertinya beda terhadap hal ini....


nyooooooooooo~

6 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si D:



wah jadi inget debat wkt matkul bahasa inggris, kapan ya ada matkul debat topik random lagi, skrg kuliah kita jadi persoalan barang milik negara muluu hahaha
*nyelimur



iya, apapun yg akan dilakukan tgantung niat yg berbuat, dan bukan berarti ...kalo niatnya udah bener, metode pelaksanaannya jg bener,

antara niat, cara pelaksanaan dalam knyataan,
keduanya harus dan kudu bener agar tak terjadi dosa baru,

4 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si D:

ingat, terlalu banyak org yg berpatokan pada kata2 'sing penting niate bener' untuk melakukan pembenaran atas perbuatannya (padahal mgkn sudah jelas haram dalam akidah)



wallahualam, semoga dalam pjalanan hidup, kita diberi kebijaksaan

:)) nasib org siapa yg tau

yg pasti harus direncanakan agar tak 'mengalir' secara berantakan
*agak gak setuju sama peribahasa -,- biarkan hidupmu mengalir

4 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*





Si C: ‎@all: lebay ah kalian, bicara kesana-kesini, hehe
kesimpulannya gini aja deh: kalau bisa dua kenapa harus satu?, ikuti saran pemerintah, 2 orang cukup, anak 2, ist*ipun 2 saja, hehe :) :)

4 hours ago · LikeUnlike
*





Si D: aaassh ***** ngerusak ah,

kalo slogan kyk gitu namanya MANIAK

kecuali kau bisa ngasih dasar kuat kebenaran mutlak slogan tersebut
xoxoxo

4 hours ago · LikeUnlike
*





Si C: kita kan calon pns re. nurut kebijakan pemerintah aja, heheehe :P
*padahal ada PP yg nglarang pns poligami :"(

4 hours ago · LikeUnlike
*



Si F:



jiaaaah, kalian ini istri satu aja belom uda punya cita2 poligami....
poligami susah lho *****, it's way more complicated, kalo ngomong sih gampang -____-


@rere : iya *****, jadi inget dulu waktu sma sm smp ada debat, pengeeeeen :(


...*

3 hours ago · LikeUnlike
*



Si C: bukan aku yo, tapi yg pengen itu, sebut saja ***** ***** ******* dan ***** *** *******, kalo aku mah sdar diri gini, jauh dari sempurna, blm siap utk mnk*h aplg poliga**** :) :)

3 hours ago · LikeUnlike
*


Si E:

Rasulullah sendiri berpoligami setelah Khadijah wafat. Artinya ketika beristrikan Khadijah, Rasulullah bermonogami.. "Tidak memadu istri pertama saat dia masih hidup"
dan ana rasa, cara berpoligami seperti ini lebih "bisa diterima", menikah ...lagi setelah istri pertama wafat..dan ini yang dicontohkan Rasulullah sendiri low. Jadi, memadu istri pertama = tidak dicontohkan oleh Rasulullah = bid'ah!!

2 hours ago · LikeUnlike
*



Si C: jd ****??, kalo mw poligami istri pertama hrs meningg*l dulu, wow susah jg ya syaratnya,hehe :-O

2 hours ago · LikeUnlike
*





Si C: Nah, buat para calon istri yg hendak di poliga** aku saranin kamu ajuin 1 syarat aja ya. yaitu LANGKAHI DULU maya*ku, hehe
dijamin tu suaminya mikir2 :)

2 hours ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si E: Komen terakhir ***** menguatkan..dan bukankah Rasulullah panutan?? Jadi, kalo mau berpoligami, silakan, tapi setelah istri pertama wafat, seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib (bahkan Ali tidak menikah lagi setelah Fatimah wafat)..

2 hours ago · LikeUnlike
*





Si D: hahahaha

memahami ilmu jgn parsial,

pelajari dulu sampai matang baru disampaikan,
mending belajar diskusinya sama yg ustadz atau pak kyai langsung aja yaa

about an hour ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si B:



Kalo istri meninggal trus nikah lg ya bukan poligami, "poli" tu lebih dr satu, kalo gtu kasusnya kn ttp satu. Ana bc disebuah buku, suatu mlm ketika Rasulullah baru plg dr istrinya lain, malam itu beliau sampai rumah tahajud, setelah itu Ai...syah memegang rambut Beliau untuk memastikan apakah Beliau habis janabat atau gak, kemudian kata beliau,"Kamu kedatangan setanmu Aisyah". Jd kalo antum bilang bid'ah, wah ya gak boleh gitu.

Tentang suami senang yg msh muda, tu manusiawi, suatu ketika Rasulullah ditanya oleh sahabat, "Dari istri-istrimu, mana yg lebih kau cintai?", beliau menjawab,"Pastilah ladang (istri) yg belum pernah dikerjakan orang lain, yaitu Aisyah". Karena Aisyahlah satu-satunya istri yg dinikahi dalam keadaan perawan. Jadi, manusiawi. Tp, gak boleh karena nafsu ya.

Niat,niatu tu udah 1/3 dr agama dan tnggal jg cara yg diambil benar. Niat bener, cara salah, ya gak boleh gitu.

Ana ngerti, sulit bwt istri terima, Aisyah aja sering cemburu ketika Rasulullah baru pulang dr istrinya yg lain. Bnyak faktor yg mndasari, tp jgn memandang poligami jelek, opini masyarakat sekarang kan gitu, poligami dipandang gak baik. Kalo memandang gitu, jd memandang tndakan Rasulullah gak baik dong? Lihat orang yg melakukan, bener gak, jgn lht dr "POLIGAMI"nya. Jadinya ya gitu. Ttg istri muda dan tua, siapa yg ngadain istilah??? Apa pd zaman Rasulullah ada istilah gitu?

Sahabat yg tak pernah berpoligami adalah Ali bin Abi Thalib, ana ingin seperti beliau.

Skarang bwt calon istri, syaratkan ketika calon suami melamar bhwa "Selama masih bs menunaikan kwajiban seorang istri, jgn nikah lg", fair kan??? Karena syarat tu menjadi sahnya nikah. Jd ketika istri gak bs menunaikan kwjiban, suami bs poligami, tp gak semua suami gtu, ada bnyak yg setia cukup 1 istri.
Adil? Jgn bwa2 kata adil sbagai dasar, lillahi ta'ala dasarx, kalo gak gtu syirik, dibenci tu oleh Allah. Istikharah dulu sbelum bertindak, siapa yg lebih tahu melainkan Allah. Allahu a'lam.

about an hour ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si E: Poligami Rasulullah dimulai kan setelah istri pertama (Siti Khadijah) wafat??

55 minutes ago · LikeUnlike
*



Si E: Ana berpegang pada tindakan Rasulullah!!

54 minutes ago · LikeUnlike
*



Si B: jd bukan harus nunggu istri pertama ninggal. Ana gak setuju dg bid'ah yg antum capkan td.

51 minutes ago · LikeUnlike
*



Si E: Ana menganggap apa yang tidak dicontohkan Rasulullah adalah sesuatu yang bid'ah

49 minutes ago · LikeUnlike
*



Si E: Lalu ana bertanya, apa yang menyebabkan Rasulullah tidak memadu Khadijah??

48 minutes ago · LikeUnlike
*



Si C:



jiah, kalian ini kok debat seeeehh???, gak baik bg kesehatan,,

yg ptg mana yg anda prcy itu yg anda ikuti, jgn paksakan pndpt pd orglain,, jgn jg mrasa bnr sndiri, cz gak slamany kita bnr,,, berpikirlah terbuka guys,, X-)
*Smgt UAS SMT 3, SMG...T cr istri shalihah,, hehe :)

38 minutes ago · LikeUnlike · 1 personLoading...
*



Si E: Iya **, astaghfirullahal'adzhim..

32 minutes ago · LikeUnlike
*



Si B: Rasulullah bersabda yang diriwayatkan Abu Dawud,"Aku jaminkan sebuah rumah di surga bagian tengah-tengah, untuk mereka yang mampu menahan diri dari berdebat meskipun berada di atas kebenaran."

32 minutes ago · LikeUnlike · 3 peopleLoading...
*



Si D:



hadoooh, kandani og, debate ambek ustadz ae reek

timbang salah looh pemahamane sing moco (lak awam yok opo hayoo)

buyaaar -,-

ayo semangat, besok hari terakhir ujian ! :D

itu berarti kita telah melewati semester padat dg 9 matkul 24sks inii

...tinggal nunggu hasiil :D
semangaaaat!

31 minutes ago · LikeUnlike · 2 peopleLoading...
*



Si C: ‎*Smgt UAS SMT 3, SMGT cr istri shalihah,, hehe :)

29 minutes ago · Like



Dari diskusi di atas ada ilmu yang bisa kita ambil. Jangan terlalu terpaku pada satu sisi, tapi coba berfikir lebih luas tentang apa yang mereka diskusikan. Ambil yang manfaat ya, ilmunya tentunya... Allahu a'lam...



*nama orangya ana sensor ya, hehehe...

Sumber:
READMORE -

ALLAH BENAR-BENAR MENYAYANGI KITA

ALLAH BENAR-BENAR MENYAYANGI KITA
by Achmad Chabib Nursalim on Monday, 14 February 2011 at 17:29

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Kasih sayang Allah tak pernah berkurang untuk setiap hamba, makhluk, dan semuanya. Kasih sayang dalam bentuk nikmat, sakit, teguran, dan banyak yang lain. Nikmat Allah yang tak terkira ini seringkali kita lupakan, kita salah artikan sebagai musibah. Padahal, semua itu merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada kita, hambanya. Cukuplah kita bersyukur dan memaknai kasih sayang Allah dengan benar, maka kasih sayang Allah kepadamu akan semakin besar. Insya Allah.

Saya termasuk makhluk yang seringkali memperoleh bukti kasih sayang Allah. Mulai sindiran, teguran, nikmat, dan semuanya. Termasuk kerinduan kepada keluarga. Alangkah hampanya ketika tak ada rasa rindu yang indah ketika terobati. Ya, Allah begitu sayang kepada saya dan pastinya kepada kawan-kawan semua. Amin.

Saya akan share pengalaman saya untuk kawan-kawan tentang kasih sayang Allah. Ini terjadi kepada saya pribadi dan orang yang saya kenal. Semoga bermanfaat buat kawan-kawan. Insya Allah.

Ini yang pertama terjadi kepada saya pribadi. Allah menyampaikan kasih sayangnya melalu perantara makhluknya. Jazakumullah untuk seseorang yang telah menyampaikan kasih sayang Allah ini. Dia telah mengingatkan saya tentang sesuatu. Suatu keharusan bersyari'at yang benar. Catatan ini sebagai syukurku kepada-Mu, Ya Rabbi, sekaligus sebagai terima kasihku kepada dia yang telah menyampaikan kasih sayang-Mu dalam bentuk peringatan.

Yang kedua, ini merupakan pengalaman dari teman saya, tepatnya adik kelas saya. Melalui dia, saya kenal seseorang yang berjuang, yang berhijrah dari kafir ke islam. Dari agama yang tak diridhoi Allah, kepada agama yang penuh kasih sayang, islam. Semoga orang yang saya ketahui tadi diberi keteguhan dan kebersihan niat untuk berislam. Amin.

Adik kelas saya, dia seorang siswi SMA. Suatu hari mengirim pesan via facebook yang isinya kira-kira seperti ini:

"Assalamu'alaikum. Mas, q minta tolong, q punya saudara, dia pengen masuk islam. Gimana caranya mas?"

Setelah dapat pesan itu, saya tanya murabbi tentang hal ini via sms. Malam itu, waktu liqa', di Masjid di kampus, saya cerita kepada beliau. "Mas, kemarin ana sudah tanya tentang anak yang mau masuk islam kepada mas, keluarga dia sebenarnya belum setuju, tapi mbahnya yang beragama islam mendukungnya. Sekarang masalahnya begini mas, dia kan nonislam, tapi sekolah di SMA Islam, takutnya, motivasi dia hanya untuk ikut pelajaran sekolah, bukan untuk berislam dengan benar. Gimana mas? Oiya, dia masih kelas 1 SMA mas, dia perempuan," saya tanya kepada beliau. Beliau pun jawab,"Begini akh, pertama ana senang ada yang mau masuk islam, kedua ana ingin jelaskan bahwa islam itu seperti pameran, biarkan dia masuk dan menikmati setiap apa yang ada di dalamnya. Merasakan, memahami, dan mengaplikasikannya. Dia mungkin masuk pameran (islam) hanya untuk mengikuti birokrasi saja, tapi bisa jadi ketika dia merasakan keindahan di dalamnya dia jadi tertarik dan mengubah niatnya. Sekarang mana yang lebih baik? Kasih tahu dia akh, dan nanti dia akan merasakan indahnya islam. Namun, ketika di dalamnya dia merusak, kita harus bertindak. Silakan nanti akhy lihat di ayat 256 Surat Al Baqarah. Allahu a'lam".

Begitu perbincangan saya dengan murabbi saya. Malam itu juga langsung saya sampaikan apa yang saya dapat kepada adik kelas saya agar segera disampaikan kepada saudaranya. Dan alhmdulillah beberapa jam yang lalu saya dapat kabar bahwa dia sudah masuk islam. Senangnya dengar kabar itu. Menggembirakan. Sungguh Allah Maha Menyayangi.

Kawan, begitu indah kasih sayang Allah kepada kita, makhluk-Nya. Begitu syahdunya dan menenangkan. Itu masih sedikit nikmat Allah dan masih banyak yang lain. Dan penting kita untuk mensyukurinya agar nikmat ini senantiasa ditambahkan Allah untuk kita.

Cukup sekian sharing pengalaman dari saya. Jika ada salah, saya minta maaf. Semoga bermanfaat. Allahu a'lam. Akhiru kalam...

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...
READMORE - ALLAH BENAR-BENAR MENYAYANGI KITA
ALLAH, TEMPATKU MEMASRAHKAN DIRI
by Achmad Chabib Nursalim on Tuesday, 15 February 2011 at 11:16

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Setiap detik yang senantiasa kita habiskan, kita lewati, kita jalani, kita rasakan, memiliki catatan, memiliki pertanggungjawaban. Menuntut kepada penjelajah waktu untuk menanggung biaya setiap detik yang ia lewatkan, yang ia nikmati. Akankah dia menikmati dalam kesederhanaan hidup atau dalam kehura-huraan yang kan fatal dalam membayarnya. Meninggalkan putaran waktu menuju putaran yang tak berakhir dalam keadaan tanpa hutang, atau dengan hutang menggunung? Catatan hutang noktah kita yang menjadi buktinya. Inilah hukum positif setiap makhluk, hukum yang mengenal asas retroaktif. Inilah hukum Allah, hukum yang tak tersangkalkan.

Ikhwah...sekian tahun kita telah lewati perjalanan, kitalah Sang Penjelajah Waktu itu. Kita yang menentukan ke arah mana kita melangkah, kepada kebathilan, atau kepada kebaikan. Menapakkan kaki kita di atas keimanan atau kemusyrikan. Melangkah dalam nafas islami atau dalam kekafiran. Kitalah, Sang Penjelajah Waktu, yang akan menentukannya. Janganlah salah langkah.

Ikhwan dan akhwat fillah, detik jatah kita semakin berkurang, semakin dekat kita dengan maut. Teman yang senantiasa mengiringi kita, dalam sadar atau tidur, dalam berdiri, duduk, dan berbaring. Dialah, maut, yang menjadi teman kita. Akankah Ia menjadikan maut sebagai sahabat terindah, atau mungkin sebagai sahabat terburuk. Dia, maut, adalah cerminan kita, Sang Penjelajah Waktu. Menjadi penyambut kita untuk melangkah kepada putaran waktu yang tak terbatas. Akankah bersambut kebahagiaan, atau mungkin kenistaan. Sekali lagi, kita penentunya.

Ikhwah...kita sadar, kita lemah, lemah dalam memilih. Namun, ini bukan alasan untuk menjadi salah langkah, salah memilih, kita punya Yang Maha Mengetahui, Dialah Ya 'Alim, yang mengetahui mana jalan terbaik. Dia tempat kita bertanya, Dia tempat kita mencurahkan isi hati, Dia sebenar-benar pembimbing, Dia pemilik kita. Dialah, Rabbana, Allah. Tidakkah kita mendekat kepada-Nya?

Sahabatku, mari kita renungkan sedikit tentang detik-detik yang lalu, sudahkan kita memanfaatkannya? Atau mungkin kita menyiakannya? Mari kita koreksi, kita korek kembali catatan masa lalu. Jika ternyata kesia-siaan adanya, mari kita insyafi, kita istighfar, kita mohon ampun atas segala kesalahan masa lalu. Mintakan doa atas dosa-dosa masa jahil kita. Dia, dan hanya dia Ya Ghofur, Dzat Yang Maha Mengampuni, Penghapus dosa-dosa kita, hambanya yang berserah diri.

Kawanku sayang, bilakah kita akan mulai menjadi hamba yang berpasrah? Agar detik hidup kita bermashlahat, tak lagi menyampah dan mengotori catatan waktu kita. Sekaranglah sahabatku yang kusayangi, sekarang, tak ada waktu lagi. Jangan sampai kawan kita, maut, menghampiri kita dengan wajah murkanya, bukan dengan wajah jelitanya. Mari kawanku yang kucintai, kita menapak dengan keimanan, melangkah dalam nafas keislaman menuju Dia, Dzat Yang Maha Agung, Dialah Ya 'Aziz, Dialah Ya Malik, Pemilik kerajaan alam semesta. Dan, hanya kepada-Nyalah kita, hamba yang nista, menuju, berpulang, berkumpul. Berkumpul di sisinya. Amin, insya Allah.

Ikhwan dan akhwat fillah... Allah yang mengetahui niat kita, niat dalam menjalani waktu. Karena kita adalah Sang Penjelajah Waktu, kitalah nahkodanya dan Allah sebagai Pembimbingnya. Semoga Allah meridhoi setiap detik kita dalam sebuah ibadah, karena ridho Allah yang menentukan bahwa kita hamba yang berpasrah atau malahan sebagai hamba yang durhaka karena keangkuhan. Naudzubillah... Allahu a'lam. Akhiru kalam...

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...
READMORE -
Tawakal, Bukan Pasrah...
by Achmad Chabib Nursalim on Wednesday, 02 March 2011 at 08:05

"Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri." (An Naml [27]: 31)

Sebuah ayat yang waktu itu menyentakkan pribadi saya. Ujian Akhir Semester (UAS) untuk semester 3 selesai, sebagai gerbang menuju semester 4. Saatnya menunggu dengan cemas tentang hasil, tentang kelulusan. Itulah ujian, tentunya untuk teman-teman di kelas 3 SMA, kelas 3 SMP, dan kelas 6 SD yang tidak lama lagi menghadapi Ujian Nasional (UN). Jika telah terlewati ujiannya, tinggal harap-harap cemas. Manusiawi, begitupun saya pribadi. Lulus tidak, ada ditangan Yang Menciptakan semut.

Sedikit cerita, pengalaman pribadi, pada UAS hari ke-8 saya blank waktu mengerjakan, apa yang telah dibaca, apa yang sudah dihafal, apa yang sudah dipahami hilang, gelap, entah mengapa, apa karena dosa yang saya lakukan atau apa. Ini mungkin pernah teman-teman alami juga, atau mungkin hanya saya saja. Semua dikerjakan dengan kreatif (baca: ngarang), dengan daya nalar yang luar biasa ngawur akhirnya ujian hari ke-8 selesai, keluar paling awal dengan hasil, Allahu a'lam. Saya dengar dari teman-teman, mereka keluar dengan sumringah dan saya sendiri sedih, takut. Takut mengapa? Teman-teman juga tahu disini sistem Drop Out (DO) tiap semester, IP di bawah 2,75 langsung berkemas ke kampung halaman. Cemas, benar-benar cemas, marah juga, astaghfirullahaladzim.... Mau bagaimana lagi. Allah yang menentukan.

Pulang dari kampus, rasanya ingin nangis, takut membuat orang tua kecewa jika hal buruk itu menimpa. Saya sholat, berdoa, alhamdulillah...lebih tenang. Setelah itu saya sms murabbi saya untuk kasih nasihat, berikut isi smsnya:

Saya:
"Assalamu'alaykum.
Mas ****, kaifa khaluk? Udah slesai UAS nya?
Afwan mas ana ganggu, ana lg down mas, bisakah mas **** kasih ana motivasi, tausiyah, atau kisah, atau apa aja biar ana bs bngkit kembali?
Jazakallah mas."

Murabbi:
"Wa'alaykumsalam
alhamdulillah ana bighair, wa anta? Antum kenapa akh? Down kenapa?"

Saya:
"Alhamdulillah ana jg baik mas.
Mungkin ini msalah hmpir setiap mahasiswa.
Ana gak tahu knp ujian hr ini yg seharusnya bs lancar, ana jd ngeblank mas, ana gak tahu.
Dr setiap soal yg ana jwb, lbh bnyak ngarang mas, ana bingung, takut jg, hari ini brbanding terbalik dr hari2 sebelumnya.
Gimana mas?"

Murabbi:
"Pesan ana cuma satu akh, sudah terjadi, dan tidak ada yang perlu disesali..
kalau kita sudah berusaha, maka kita harus berdoa, semoga Allah memberikan yang terbaik dari apa yang sudah diusahakan.."

Saya:
"Afwan baru blas mas.
Iya mas, smua udah trlewat dan tawakal, ana udah ikhtiar dg maksimal, apa pun hasilnya, itu yg trbaik. Insya Allah, amin.
Jazakallah mas."

Murabbi:
"Setuju akh, optimis dan tawakal..
waktunya untuk menyerahkan semua hasil kepada Allah swt..
ke depannya, harus lebih baik dari hari ini, setuju???"

Saya:
"Iya mas, bener, kedepan kudu lebih baik.
Tawakal kpd Allah, doa dg sbenar2nya, smoga Allah memberi yg trbaik."

Jadi curhat gini ya, tapi ini share pengalaman saja. Tentang ayat di atas, kita diharuskan berserah diri setelah berusaha dengan sekuat tenaga, dengan niat yang benar dan usaha yang maksimal. Istilahnya tawakal, bukan pasrah. Tawakal ketika sudah berusaha semaksimal mungkin, berserah kepada Allah tentang hasilnya dan menerima setiap hasilnya dengan legowo. Intinya bersyukur. Beda dengan pasrah, pasrah menunjukkan tidak syukur, kecenderungan kepada kesedihan. Jadi, mengapa sedih, takut, khawatir, dan cemas? Kita kan punya Allah. Tawakal ya kawan.

Kemudian ayat di atas juga menunjukkan tentang sombong. Sombong bagi mereka yang telah berusaha tidak diikuti dengan doa, dengan ketawakalan kepada Allah. Sombong tentang kemampuan yang dimiliki yang karenanya dia mampu seperti saat ini. Begitupun pada ayat berikut:

"Dan Tuhanmu berfirman: berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Al Mu'min [40]: 60)

Sombong. Ya, sombong bagi kita yang tidak mau berdoa. Allah benci kepada hambanya yang sombong. Adigang adigung adiguno. Yang menganggap dirinya paling wah, paling berjasa, paling bisa. Masya Allah, dzalika takabur. Allah tidak suka kepada hambanya yang takabur. Namun, siapa yang merasa dirinya tawadu', maka sebenarnya dia takabur. Di dalam Al Hikam menjelaskan seperti itu. Kalau merasa tidak takabur, dia sebenarnya takabur. Memang begitu lembut setan bermain di atas kebaikan. Semoga kita terhindar dari sikap yang "merasa". Amin.

Jadi, ketika sudah selesai, telah berusaha, kita kembalikan semuanya kepada Allah. "Innalillahi wa innailaihi roji'un". Tawakal ila Allah, insya Allah kecemasan yang kita rasakan tentang hasil yang tidak diinginkan, tidak akan menghantui kita. Dengan tawakal lebih memberikan ketenangan. Dengan tawakal, hati ini bisa lebih dekat dengan-Nya. Karena tahukah kalian, ketenangan ini milik-Nya. Allahu a'lam.

Catatan ini khususnya untuk saya pribadi, untuk teman-teman saya yang baru selesai ujian. Insya Allah kita zero DO, selamat liburan. Dan untuk teman-teman yang sebentar lagi ikut UN, USM STAN, SNMPTN, semoga berhasil ya. Amin. Tawakal ya teman.... Allah bersama kita...
READMORE -