Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

ALLAH BENAR-BENAR MENYAYANGI KITA

ALLAH BENAR-BENAR MENYAYANGI KITA
by Achmad Chabib Nursalim on Monday, 14 February 2011 at 17:29

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Kasih sayang Allah tak pernah berkurang untuk setiap hamba, makhluk, dan semuanya. Kasih sayang dalam bentuk nikmat, sakit, teguran, dan banyak yang lain. Nikmat Allah yang tak terkira ini seringkali kita lupakan, kita salah artikan sebagai musibah. Padahal, semua itu merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada kita, hambanya. Cukuplah kita bersyukur dan memaknai kasih sayang Allah dengan benar, maka kasih sayang Allah kepadamu akan semakin besar. Insya Allah.

Saya termasuk makhluk yang seringkali memperoleh bukti kasih sayang Allah. Mulai sindiran, teguran, nikmat, dan semuanya. Termasuk kerinduan kepada keluarga. Alangkah hampanya ketika tak ada rasa rindu yang indah ketika terobati. Ya, Allah begitu sayang kepada saya dan pastinya kepada kawan-kawan semua. Amin.

Saya akan share pengalaman saya untuk kawan-kawan tentang kasih sayang Allah. Ini terjadi kepada saya pribadi dan orang yang saya kenal. Semoga bermanfaat buat kawan-kawan. Insya Allah.

Ini yang pertama terjadi kepada saya pribadi. Allah menyampaikan kasih sayangnya melalu perantara makhluknya. Jazakumullah untuk seseorang yang telah menyampaikan kasih sayang Allah ini. Dia telah mengingatkan saya tentang sesuatu. Suatu keharusan bersyari'at yang benar. Catatan ini sebagai syukurku kepada-Mu, Ya Rabbi, sekaligus sebagai terima kasihku kepada dia yang telah menyampaikan kasih sayang-Mu dalam bentuk peringatan.

Yang kedua, ini merupakan pengalaman dari teman saya, tepatnya adik kelas saya. Melalui dia, saya kenal seseorang yang berjuang, yang berhijrah dari kafir ke islam. Dari agama yang tak diridhoi Allah, kepada agama yang penuh kasih sayang, islam. Semoga orang yang saya ketahui tadi diberi keteguhan dan kebersihan niat untuk berislam. Amin.

Adik kelas saya, dia seorang siswi SMA. Suatu hari mengirim pesan via facebook yang isinya kira-kira seperti ini:

"Assalamu'alaikum. Mas, q minta tolong, q punya saudara, dia pengen masuk islam. Gimana caranya mas?"

Setelah dapat pesan itu, saya tanya murabbi tentang hal ini via sms. Malam itu, waktu liqa', di Masjid di kampus, saya cerita kepada beliau. "Mas, kemarin ana sudah tanya tentang anak yang mau masuk islam kepada mas, keluarga dia sebenarnya belum setuju, tapi mbahnya yang beragama islam mendukungnya. Sekarang masalahnya begini mas, dia kan nonislam, tapi sekolah di SMA Islam, takutnya, motivasi dia hanya untuk ikut pelajaran sekolah, bukan untuk berislam dengan benar. Gimana mas? Oiya, dia masih kelas 1 SMA mas, dia perempuan," saya tanya kepada beliau. Beliau pun jawab,"Begini akh, pertama ana senang ada yang mau masuk islam, kedua ana ingin jelaskan bahwa islam itu seperti pameran, biarkan dia masuk dan menikmati setiap apa yang ada di dalamnya. Merasakan, memahami, dan mengaplikasikannya. Dia mungkin masuk pameran (islam) hanya untuk mengikuti birokrasi saja, tapi bisa jadi ketika dia merasakan keindahan di dalamnya dia jadi tertarik dan mengubah niatnya. Sekarang mana yang lebih baik? Kasih tahu dia akh, dan nanti dia akan merasakan indahnya islam. Namun, ketika di dalamnya dia merusak, kita harus bertindak. Silakan nanti akhy lihat di ayat 256 Surat Al Baqarah. Allahu a'lam".

Begitu perbincangan saya dengan murabbi saya. Malam itu juga langsung saya sampaikan apa yang saya dapat kepada adik kelas saya agar segera disampaikan kepada saudaranya. Dan alhmdulillah beberapa jam yang lalu saya dapat kabar bahwa dia sudah masuk islam. Senangnya dengar kabar itu. Menggembirakan. Sungguh Allah Maha Menyayangi.

Kawan, begitu indah kasih sayang Allah kepada kita, makhluk-Nya. Begitu syahdunya dan menenangkan. Itu masih sedikit nikmat Allah dan masih banyak yang lain. Dan penting kita untuk mensyukurinya agar nikmat ini senantiasa ditambahkan Allah untuk kita.

Cukup sekian sharing pengalaman dari saya. Jika ada salah, saya minta maaf. Semoga bermanfaat. Allahu a'lam. Akhiru kalam...

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar