Halaman

Selasa, 08 Maret 2011

Saatnya Kita Mencintai

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Seorang pujangga mengalun-alunkan suasana hatinya melalui kata-kata. Seorang orator mengungkapkan idenya melalui pidatonya. Seorang seniman mengungkapkan gejolak hatinya melalui karya seninya. Seorang penyanyi mengungkapkan gelora jiwanya melalui lantunan merdu suaranya. Seorang pejuang melalui pngorbanannya. Seorang ibu kepada suami dan anak-anaknya melalui ketaatan dan kasih sayangnya. Seorang Rasul kepada umatnya melalui teladannya. Seorang hamba kepada Rabbnya melalui ketakwaan dan keimanan sepenuh hati, sebagai bukti kecintaan hambanya kepada Rabbnya. Itulah ungkapan seorang pencinta.

Andai kita tahu sampai kapan umur ini akan bernaung di badan, sungguh bahagianya kita bisa mencintai dengan sepenuh hati dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sayang, itu hal ghaib yang tak kan pernah kita ketahui, tak kan pernah terterka oleh akal pikiran kita, hanya Allah Azza wa Jalla yang mengetahuinya. Inilah saatnya kita memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya untuk mencintai sepenuh hati diwaktu yang terbatas ini. Dengan waktu yang tak kita ketahui akan berakhir. Waktu yang senantiasa mengiringi setiap hela nafas, langkah kaki, degub jantung, kedipan mata, ialah maut, waktu untuk kita kembali pada-Nya. Waktu itulah kita akan mulai merasakan kerja keras kita di dunia, hasil ketaatan atau kelaknatan kita semasa hidup. Waktu itulah yang akan membuat kita merasa menyesal atas setiap detik di dunia yang tak kita gunakan dengan manfaat. Naudzubillah...

Selagi nafas ini masih dipinjamkan kepada kita, mari kita cintai Allah, Sang Pemilik Nafas ini, dengan sepenuh hati, cintai setiap ketentuannya dengan ikhlas, cintai setiap ciptaannya dengan penuh kasih, cintailah Allah dengan melebihi cintamu pada dirimu sendiri. Cinta inilah yang kan menentukan ketakwaan kita. Cinta inilah yang kan menentramkan jiwa. Cinta inilah yang menyejukkan hati ketika nama-Nya disebut. Cinta inilah yang menggetarkan hati ketika kalam-Nya dilafadzkan. Cinta inilah, cinta terindah.

Ungkapkan cintamu kepada-Nya dengan ketaatan. Tunjukkan cintamu yang melebihi segala apapun didunia ini. Ungkapan cinta dari seorang kekasih yang mencintai Rabbnya, sebuah ungkapan cinta terindah. Utarakan mulai saat ini juga, jangan ditunda, sebelum Malaikat Izrail membelai nyawamu seraya mengajakmu kembali kepada-Nya. Sekarang adalah waktunya.

Jika kau mencintai makhluk, cintailah karena kau mencintai Penciptanya. Cintailah atas dasar cintamu pada-Nya, maka kau kan merasakan cinta yang suci, cinta tanpa noda nafsu syahwati, cinta tanpa noda riasan setan, yang ada cinta yang berbalut sutera kesucian dari Allah karena kau tahu kesucian cinta seperti inilah yang Allah kehendaki kepada setiap makhluk-Nya. Cintailah dengan jalan penyempurnaan agama, jalan yang diridhoi-Nya, salah satunya ialah nikah.

Tak bosannya kita harus selalu ingat akan waktu yang terbatas yang setiap waktu kan menjemput, jadi sebelum terlambat, mari kita ubah paradigma cinta kita, yaitu pada Jalan Cinta Para Pejuang, jalan cinta di jalan Allah, jalan ketakwaan dan kesucian. Ingatlah, waktu kita tak banyak, hanya saat inilah waktu kita tersisa, entah esok apa masih berkenan kita bernafas?

Umur ini akan terus bertambah, tapi jatah umur kita terus berkurang. Mari kita manfaatkan untuk kemashlahatan umat. Maaf jika ada salah kata, ana masih dangkal dalam berilmu, ana hanya mencoba membagi apa yang ana rasa dan ana renungkan, ana seperti antum/antumna yang berusaha menggapai cinta Allah dan menjadi kekasih-Nya. Semoga bermanfaat.

Cukup dari ana... Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Sumber: m.facebook.com/note.php?note_id=10150092013578501&refid=21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar